berikut penjelasan dari pertanyaan-pertanyaan di atas:
Ada tiga macam bentuk keikhlasan dalam beribadah:
Pertama, orang yang dalam ibadah atau pengabdiannya disertai niat ikhlas karena Allah. Namun, disamping itu ia benar-benar berharap balasan dari-Nya. Yakni balasan Surga. Ibadah yang dilakukan dalam bentuk ini dalam hadis, dinamai dengan ibadah pedagang. Sebab sudah menjadi ciri seorang pedagang untuk berbuat atau bermodal, kemudian mengharapkan imbalan atau kembalian yang lebih banyak.
Kedua, orang yang dalam keikhlasannya beribadah terselip kengerian akan murka dan siksa-Nya. Ibadah seperti ini disebut dengan ibadah budak. Sebab ciri seorang budak dalam menaati tuannya selalu diiringi dengan perasaan takut.
Ketiga, orang yang tidak bercampur apa-apa dalam keikhlasannya. Ia mengabdi kepada Allah bukan karena ingin mendapatkan balasan surga atau karena ngeri dan takut akan siksa-Nya. Orang-orang semacam ini sadar bahwa Allah adalah Cahaya yang mesti didekati dan tidak ada kebahagiaan melebihi dari mendekatkan diri kepada-Nya. Ia beribadah karena ia cinta dan bersyukur kepada-Nya. Syukurnya tidak pernah berhenti karena setiap syukur yang dilakukannya merupakan cahaya yang mesti disyukurinya. Sebab kalau kenyataannya itu disyukuri dengan puasa, salat, membaca al-Qur`an, bersedekah, mengucap syukur, dan lain-lain, semuanya itu merupakan kenikmatan lain yang mesti disyukuri. Ibadah ketiga ini merupakan ibadah tertingggi, dan dikenal dengan nama ibadah orang bebas (tidak terikat dengan surga atau neraka), ikhlasnya tidak lagi disebut dengan ikhlas yang pelakunya disebut mukhlisin. Akan tetapi, keikhlasannya sudah sampai pada tingkatan paling murni yang dalam al-Qur`an disebut sebagai Mukhlisin. Golongan ini tidak lagi bisa ditembus iblis sebagaimana tertulis dalam al-Qur`an, surat al-Hijr, ayat 39-40.
“Iblis berkata: Ya tuhanku, oleh sebab engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, maka aku akan menjadikan baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti akan aku sesatkan mereka semua kecuali dari hamba-hambaMu yang Mukhlas”
Demikian Artikel tentang Tiga macam keikhlasan dalam beribadah ini, semoga berguna.
Sumber : http://www.islamnyamuslim.com/2012/09/tiga-macam-keikhlasan-dalam-beribadah.html